Agardapat melakukan budidaya ikan dijaring terapung yang menguntungkan maka konstruksi wadah tersebut harus sesuai dengan persyaratan teknis. Keramba jaring apung (kja) dapat dibuat dalam berbagai ukuran desain dan bahan tergantung pada kemudahan penanganan daya tahan bahan baku harga dan faktor lainnya. PPT Desain dan Konstruksi Wadah Budidaya Ikan PowerPoint Kantong jaring apung merupakan Konstruksiwadah keramba jaring terapung terdiri atas beberapa bagian, antara lain yaitu: 1. Kerangka. Kerangka (bingkai) jaring terapung bisa dibuat dari bahan bambu, kayu, maupun besi yang dilapisi dengan bahan anti karat (cat besi). Memilih bahan-bahan untuk kerangka, ada baiknya disesuaikan dengan nilai ekonokis dan ketersediaan bahan . Keramba jaring apung merupakan sarana pemeliharaan ikan yang menggunakan jaring sebagai bagian utamanya. Dengan menggunakan jaring apung, pememeliharaan ikan bisa dilakukan di laut atau pun media air tawar seperti danau atau waduk, yang memiliki kedalaman lebih dibandingkan sungai atau tambak. Alasan sederhana pembudidaya memilih keramba jaring apung yaitu sirkulasi air yang tetap terjaga karena langsung dari laut, danau, atau waduk sebagai media pemeliharaan. Kegiatan membersihkan jaring tidak terlalu sulit, sampai urusan memanen ikan yang sangat praktis. Berbeda dengan cara konvensional atau di kolam tanah liat, pembudidaya harus terus menjaga kandungan oksigen agar tetap tersedia pada air. Selain itu, kolam tanah liat cukup rentan dengan berbagai macam serangan penyakit. Pemanenan ikan pun dilakukan secara manual, yaitu menggiring ikan dengan alat bambu yang dilakukan minimal oleh dua orang sehingga lebih sulit dibandingkan memanen ikan di KJA. Keramba jaring apung yang ada saat ini kebanyakan berupa jaring yang diikatkan pada pelampung yang terbuat dari drum atau gentong bekas. Para petani ikan menebarkan benih ikan pada awal masa pemeliharaan hingga saat panen tiba. Komponen keramba jaring apung sendiri terdiri dari kerangka, pelampung, kantong jaring, bangunan pendukung, pemberat jaring, dan jangkar. Kerangka merupakan pondasi, tempat pemasangan kantong jaring dan sarana pendukung budidaya. Kerangka dapat dibuat dari bambu, balok kayu, besi pipa atau siku. Keramba Jaring Apung KJA dapat dibuat dalam berbagai ukuran desain dan bahan tergantung pada kemudahan penanganan daya tahan bahan baku harga dan faktor lainnya. Jaring atau wadah untuk pemeliharaan ikan tawar dibuat dari bahan polietilen. Bentuk dan ukuran bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh jenis ikan yang dibudidayakan, ukuran ikan, kedalaman perairan, serta faktor kemudahan dalam pengelolaan. Konstruksi wadah jaring terapung terdiri dari beberapa bagian, antara lain Kerangka Keramba Jaring Apung Kerangka bingkai jaring terapung dapat dibuat dari bahan kayu, bambu atau besi yang dilapisi bahan anti karat cat besi. Memilih bahan untuk kerangka, sebaiknya disesuai-kan dengan ketersediaan bahan di lokasi budidaya dan nilai ekonomis dari bahan tersebut. Kayu atau bambu secara ekonomis memang lebih murah dibandingkan dengan besi anti karat, tetapi jika dilihat dari masa pakai dengan menggunakan kayu atau bambu jangka waktu usia teknisnya hanya 1,5–2 tahun. Sesudah 1,5–2 tahun masa pakai, kerangka yang terbuat dari kayu atau bambu ini sudah tidak layak pakai dan harus direnofasi kembali. Jika akan memakai besi anti karat sebagai kerangka jaring pada umumnya usia ekonomis/angka waktu pemakaiannya relatif lebih lama, yaitu antara 4–5 tahun. Pada umumnya petani ikan di jaring terapung menggunakan bambu sebagai bahan utama pembuatan kerangka, karena selain harganya relatif murah juga ketersediaannya di lokasi budidaya sangat banyak. Bambu yang digunakan untuk kerangka sebaiknya mempunyai garis tengah 5–7 cm di bagian pangkalnya, dan bagian ujungnya berukuran antara 3–5 cm. Jenis bambu yang digunakan adalah bambu tali. Ada juga jenis bambu gombong yang mempunyai diameter 12 -15 cm tetapi jenis bambu ini kurang baik digunakan untuk kerangka karena cepat lapuk. Ukuran kerangka jaring terapung berkisar antara 5×5 meter sampai 10×10 meter. Petani ikan jaring terapung di perairan cirata pada umumnya menggunakan kerangka dari bambu dengan ukuran 7×7 meter. Kerangka dari jaring apung umumnya dibuat tidak hanya satu petak/kantong tetapi satu unit. Satu unit jaring terapung terdiri dari empat buah petak/kantong. Pelampung Keramba Jaring Apung Pelampung berfungsi untuk mengapungkan kerangka/jaring terapung bahan yang digunakan sebagai pelampung berupa drum besi atau plastik yang berkapasitas 200 liter, busa plastik stryrofoam atau fiberglass. Jenis pelampung yang akan digunakan biasanya dilihat berdasarkan lama pemakaian. Jika akan menggunakan pelampung dari drum maka drum harus terlebih dahulu dicat dengan menggunakan cat yang mengandung bahan anti karat. Jumlah pelampung yang akan digunakan disesuaikan dengan besarnya kerangka jaring apung yang akan dibuat. Jaring terapung berukuran 7×7 meter, dalam satu unit jaring terapung membutuhkan pelampung antara 33–35 buah. Pengikat Keramba Jaring Apung Tali pengikat sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat seperti tambang plastik, kawat ukuran 5 mm, besi beton ukuran 8 mm atau 10 mm. Tali pengikat ini digunakan untuk mengikat kerangka jaring terapung, pelampung atau jaring. Jangkar keramba jaring apung Jangkar berfungsi sebagai penahan jaring terapung agar rakit jaring terapung tidak hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang. Jangkar terbuat dari bahan batu, semen atau besi. Pemberat diberi tali pemberat/tali jangkar yang terbuat dari tambang plastik yang berdiameter sekitar 10 mm–15 mm. Jumlah pemberat untuk satu unit jaring terapung empat petak/kantong adalah sebanyak 4 buah. Pemberat diikatkan pada masing-masing sudut dari kerangka jaring terapung. Berat jangkar berkisar antara 50–75 kg. Jaring Keramba Jaring Apung Jaring yang digunakan untuk budidaya ikan di perairan umum biasanya terbuat dari bahan polyethylene atau disebut jaring trawl. Ukuran mata jaring yang digunakan tergantung dari besarnya ikan yang akan dibudidayakan. Kantong jaring terapung ini mempunyai ukuran bervariasi disesuaikan dengan jenis ikan yang dibudidayakan, untuk ikan air laut ukuran kantong jaring yang biasa digunakan berukuran mulai 2x2x2 m sampai 5x5x5 m. Sedangkan untuk jenis ikan air tawar berkisar antara 3x3x3 m sampai 7x7x2,5 m. Untuk mengurangi resiko kebocoran akibat gigitan binatang lain biasanya kantong jaring terapung dipasang rangkap doubel yaitu kantong jaring luar dan kantong jaring dalam. Ukuran jaring bagian luar biasanya mempunyai mata jaring mesh size yang lebih besar. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut Jaring polyethylene no. 380 D/9 dengan ukuran mata jaring mesh size sebesar 2 inch 5,08 cm yang dipergunakan sebagai kantong jaring luar. Jaring polyethylene no. 280 D/12 dengan ukuran mata jaring 1 inch 2,5 cm atau 1,5 inch 3,81 cm dipergunakan sebagai kantong jaring dalam. Jaring yang mempunyai ukuran mata jaring lebih kecil dari 1 inch biasanya digunakan untuk memelihara ikan yang berukuran lebih kecil. Di perairan umum khususnya dalam budidaya ikan di jaring terapung ukuran jaring yang digunakan adalah ukuran ¾-1 inch. Kantong jaring yang digunakan untuk memelihara ikan dapat diperoleh dengan membeli jaring utuh. Dalam hal ini biasanya jaring trawl dijual dipasaran berupa lembaran atau gulungan. Langkah awal yang harus dilakukan untuk membuat kantong jaring adalah membuat desain/rancangan kantong jaring yang akan dipergunakan. Ukuran kantong jaring yang akan dipergunakan berkisar antara 2×2 m sampai dengan 10×10 m. Setelah ukuran kantong jaring yang akan dipergunakan, misalnya akan dibuat kantong jaring dengan ukuran 7x7x2 m, langkah selanjutnya adalah memotong jaring. Untuk memotong jaring harus dilakukan dengan benar berdasarkan pada ukuran mata jaring dan tingkat perenggangannya saat terpasang di perairan. Pemberat keramba jaring apung Pemberat yang digunakan biasanya terbuat dari batu atau timah yang masing-masing beratnya antara 2–5 kg. Fungsi pemberat ini agar jaring tetap simetris dan pemberat ini diletakkan pada setiap sudut kantong jaring terapung. Tali/tambang keramba jaring apung Tali/tambang yang digunakan biasanya disesuaikan dengan kondisi perairan pada perairan tawar adalah tali plastik yang mempunyai diameter 5–10 mm, sedangkan pada perairan laut tali/tambang yang digunakan terbuat dari nilon atau tambang yang kuat terhadap ini dipergunakan sebagai penahan jaring pada bagian atas dan bawah. Tali tambang ini mempunyai istilah lain yang disebut dengan tali ris. Panjang tali ris adalah sekeliling dari kantong jaring terapung. Misalnya, kantong jaring terapung berukuran 7x7x2m maka tali risnya adalah 7×4 =28 m. Dengan dikalikan empat karena kantong sisi jaring terapung adalah empat sisi. Khusus untuk tali ris pada bagian atas sebaiknya dilebihkan 0,5 m untuk setiap sudut. Jadi tali risnya mempunyai panjang 28 m +4×0,5 m = 30m. Hal ini untuk memudahkan dalam melakukan aktivitas kegiatan operasional pada saat melakukan budidaya ikan. Seiring dengan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan serta meningkatnya kebutuhan akan keramba jaring apung yang kuat dalam menghadapi ombak, berkualitas tinggi, dan ramah lingkungan, kini telah ada pengembangan keramba jaring apung berbahan High Density Polyethylene HDPE. Ragam jenis keramba jaring apung HDPE 1. Keramba Jaring Apung Segi Empat untuk laut pesisir Memiliki ukuran 3m x 3m sampai 4m x 4m, keramba jaring apung segi empat HDPE umumnya dipakai untuk memelihara berbagai komoditas ikan kerapu seperti kerapu bebek/tikus, kerapu macan, kerapu sunu, dan berbagai macam kerapu hybrid seperti kerapu cantang, kerapu cantik, kerapu batik, dan kerapu kertang. Hal ini disebabkan oleh sifat ikan kerapu yang tinggal di dasar laut. Ketika sifat ini diekspresikan ke dalam keramba, ikan kerapu cenderung menyukai sisi net keramba dan berkumpul pada sudut net. Oleh karenanya, bentuk keramba jaring apung yang paling cocok untuk ikan kerapu adalah keramba jaring apung segi empat. Keramba jaring apung segi empat HDPE dapat diterapkan di laut dengan ketinggian ombak hingga 2m. Daya tahan keramba adalah di atas 25 tahun. Spesifikasi - OD alat apung 355mm - Tebal alat apung 11-12,5mm 2. Keramba Jaring Apung Segi Delapan untuk laut semi-offshore Memiliki diameter 6m – 10m, keramba jaring apung segi delapan HDPE memiliki volume air yang cukup besar dan umumnya dipakai untuk memelihara ikan perenang seperti ikan kakap putih, ikan kakap merah, ikan baronang, ikan bawal bintang, dan ikan bandeng, atau sebagai tahapan menuju tingkat pembesaran selanjutnya di dalam keramba jaring apung berukuran lebih besar. Keramba jaring apung segi delapan HDPE dapat diterapkan di laut dengan ketinggian ombak hingga 2,5m. Daya tahan keramba adalah di atas 25 tahun. Spesifikasi - OD alat apung 355mm - Tebal alat apung 11-12,5mm 3. Keramba Jaring Apung Bundar untuk laut offshore Memiliki diameter 10m – 60 meter, keramba jaring apung bundar HDPE memiliki volume air yang sangat besar dan cocok dipakai untuk memelihara ikan perenang seperti ikan kakap putih, ikan kakap merah, ikan baronang, ikan bawal bintang, ikan bandeng, dan bahkan ikan tuna sirip kuning maupun ikan tuna sirip biru. Keramba jaring apung bundar HDPE dapat diterapkan di laut offshore dengan ketinggian ombak hingga 4m. Daya tahan keramba adalah di atas 25 tahun. Pertama diproduksi oleh Aquatec, saat ini keramba jaring apung bundar HDPE terbesar di Asia Tenggara adalah keramba bundar berdiameter 50 meter yang dipakai untuk memelihara ikan tuna ekor kuning di Gondol, Bali. Spesifikasi - Diameter 20 meter - OD alat apung 315mm - Tebal alat apung 18,5mm - Diameter 25 meter - OD alat apung 355mm - Tebal alat apung 21mm - Diameter 31,5 meter - OD alat apung 400mm - Tebal alat apung 25mm - Diameter 37,5 meter - OD alat apung 450mm - Tebal alat apung 28mm 4. Keramba Jaring Apung Offshore Submersible untuk laut offshore dengan badai taifun Keramba jaring apung offshore submersible merupakan keramba jaring apung bundar klasifikasi offshore berteknologi tinggi yang dapat ditenggelamkan ke dalam laut untuk menghindari badai taifun, dan dapat diapungkan kembali setelah badai taifun reda. Selain untuk menghindari badai taifun, keramba jaring apung offshore submersible juga dapat digunakan untuk menghindari plankton booming / red tide, dan menghindari pencurian ikan. Cocok untuk memelihara ikan perenang seperti ikan kakap putih, ikan kakap merah, ikan baronang, dan ikan bawal bintang, ikan bandeng, dan bahkan ikan tuna sirip kuning maupun ikan tuna sirip biru. Keramba jaring apung offshore submersible pertama kali diproduksi di Asia tenggara oleh Aquatec, dan telah diterapkan di Situbondo-Jawa Timur, dan Hainan-China. Saat ini Keramba jaring apung offshore submersible Aquatec merupakan keramba jaring apung submersible tercepat di dunia untuk pengoperasian dengan kecepatan penenggelaman hanya membutuhkan waktu 5 menit dan kecepatan pengapungan hanya membutuhkan waktu 10 menit. Dalam keadaan tenggelam, keramba jaring apung offshore submersible Aquatec mampu bertahan dalam badai taifun dengan ketinggian ombak mencapai 9 meter. Daya tahan keramba submersible adalah di atas 25 tahun. Referensi Google PicturesTag Post keramba jaring apung adalah, keramba jaring apung di laut, keramba jaring apung dan keramba jaring tancap, keramba jaring apung pdf, keramba jaring apung rumput laut, keramba jaring apung hdpe, keramba jaring apung air tawar, keramba jaring apung bontang, keramba jaring apung kja aquatec, keramba jaring apung bulat, keramba jaring apung adalah, daftar harga keramba jaring apung aquatec, gambar keramba jaring apung, keramba jaring apung di laut, keramba jaring apung dan keramba jaring tancap, harga keramba jaring apung, rincian biaya pembuatan keramba jaring apung, makalah keramba jaring apung, keramba jaring apung pdf, harga keramba jaring apung hdpe, makalah keramba jaring apung, manfaat keramba jaring apung, modal keramba jaring apung, manajemen budidaya keramba jaring apung, macam keramba jaring apung, makalah keramba jaring apung pdf, harga keramba jaring apung modern, keramba jaring apung modern, cara membuat keramba jaring apung, budidaya ikan mas di keramba jaring apung, biaya pembuatan keramba jaring apung, budidaya keramba jaring apung, budidaya ikan nila keramba jaring apung, budidaya ikan kakap putih di keramba jaring apung pdf, budidaya ikan kerapu di keramba jaring apung, budidaya ikan mas di keramba jaring apung, budidaya lele di keramba jaring apung, biaya membuat keramba jaring apung, budidaya ikan nila di keramba jaring apung, bentuk keramba jaring apung, proposal budidaya ikan nila di keramba jaring apung, pengertian keramba jaring apung, proposal keramba jaring apung, padat tebar ikan nila di keramba jaring apung, pembuatan keramba jaring apung, proposal pembuatan keramba jaring apung, perawatan keramba jaring apung, pada keramba jaring apung, proposal bantuan keramba jaring apung, proposal keramba jaring apung pdf, jurnal keramba jaring apung, jenis ikan yang dibudidayakan di keramba jaring apung, jual keramba jaring apung, jenis ikan keramba jaring apung, jurnal tentang keramba jaring apung, jasa pembuatan keramba jaring apung, jurnal keramba jaring apung pdf, jual keramba jaring apung hdpe, jual beli keramba jaring apung, perbedaan keramba jaring apung dan keramba jaring tancap, skripsi keramba jaring apung, sebanyak 175 ton ikan mati di keramba jaring apung, spesifikasi keramba jaring apung, sketsa keramba jaring apung, sop keramba jaring apung, sistem keramba jaring apung, sni keramba jaring apung, sejarah keramba jaring apung, kabupaten samosir keramba jaring apung, daftar harga keramba jaring apung aquatec, desain keramba jaring apung, dampak negatif keramba jaring apung, dampak keramba jaring apung terhadap lingkungan, drum yang baik sebagai konstruksi keramba jaring apung adalah drum bekas, dampak keramba jaring apung terhadap kualitas air, daya dukung keramba jaring apung, daerah keramba jaring apung, dengan keramba jaring apung, daftar harga keramba jaring apung, dunia perairan, biota dunia perairan, blog dunia perairan. 115 Prakarya c. Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk mematikan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kematian dan keracunan. d. Pengapuran, dilakukan dengan tujuan untuk menstabilkan keasaman tanah dan air kolam serta membunuh bibit penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur pertanian atau kapur aktif. e. Pemupukan, dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, menumbuhkan itoplakton dan zooplankton sebagai pakan alami, dengan jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan saat pemupukan kondisi kolam sudah diairi kurang lebih 20 cm. f. Pengisiaan air kolam dilakukan sampai batas yang diinginkan dan dibiarkan kurang lebih 4-7 hari sebelum ikan ditebar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan pakan alami dengan sempurna. Ketinggian kolam tergantung jenis kolam. Bahkan untuk usaha pemeliharaan ikan, maka tinggi kolam berkisar m. Setelah mendapatkan berbagai informasi tentang jenis, desain dan kontruksi serta persiapan wadah budidaya, sekarang lakukan observasi dan wawancara ke tempat budidaya ikan konsumsi. Amati apa yang ada di tempat dan tanyakan hal yang ingin diketahui Pengolahan Dasar Kolam Pengapuran Pemupukkan Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Persiapan wadah budidaya TUGAS KERJA KELOMPOK Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi Kelompok Nama Anggota Kelas 1. Kunjungi tempat budidaya ikan konsumsi. 2. Wawancara petanipembudidaya ikan konsumsi tanyakan hal-hal berikut a. Apa jenis wadah budidaya? b. Apa saja sarana produksi alat dan bahan yang digunakan? c. Apa kesulitan atau tantangan dalam pembuatan wadah budidaya? d. Apa keunggulan wadah budidaya? 5. Saat melakukan observasi dan wawancara hendaklah bersikap ramah, bicara sopan, bekerja sama, dengan teman sekelompoknya. 5. Tuliskan hasil observasimu dan sertakan gambar visualisasinya. 116 Kelas VIII SMPMTs Semester I secara santun. Diperlukan kerjasama yang baik dan penuh tanggung jawab dengan anggota kelompok saat melakukan kegiatan observasi dan wawancara. 3. Tahapan Pembuatan Wadah Budidaya Ikan Konsumsi Kamu telah melakukan observasi ke tempat budidaya ikan konsumsi. Bagaimana hasilnya? Apakah hasil observasimu sesuai dengan apa yang telah dipelajari? Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil observasi dapat digunakan untuk tahap selajutnya yaitu pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. LEMBAR KERJA-3 LK-3 Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi Nama Kelas • Ungkapkan pendapatmu Hal apa yang kalian tahu dan pengalaman apa yang didapatkan saat melakukan observasi dan wawancara. Apa kesulitan dan kesenangan yang ditemui? Tuliskan ungkapan perasaanpengalaman kalian dengan terbuka dan jujur. Jenis wadah budidaya yang digunakan ......................................................................... Ikan konsumsi yang dibudidayakan ........................................................................ Nama Petani ........................................................................ Lokasi ......................................................................... Bahan Alat 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. Desain Kontruksi Persiapan Tahapan pembuatan Keramba Jaring Apung KJA dapat dibuat dalam berbagai ukuran desain dan bahan tergantung pada kemudahan penanganan daya tahan bahan baku harga dan faktor lainnya. Jaring atau wadah untuk pemeliharaan ikan tawar dibuat dari bahan polietilen. Bentuk dan ukuran bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh jenis ikan yang dibudidayakan, ukuran ikan, kedalaman perairan, serta faktor kemudahan dalam pengelolaan. Konstruksi wadah jaring terapung terdiri dari beberapa bagian, antara lain Kerangka Keramba Jaring Apung Kerangka bingkai jaring terapung dapat dibuat dari bahan kayu, bambu atau besi yang dilapisi bahan anti karat cat besi. Memilih bahan untuk kerangka, sebaiknya disesuai-kan dengan ketersediaan bahan di lokasi budidaya dan nilai ekonomis dari bahan tersebut. Kayu atau bambu secara ekonomis memang lebih murah dibandingkan dengan besi anti karat, tetapi jika dilihat dari masa pakai dengan menggunakan kayu atau bambu jangka waktu usia teknisnya hanya 1,5–2 tahun. Sesudah 1,5–2 tahun masa pakai, kerangka yang terbuat dari kayu atau bambu ini sudah tidak layak pakai dan harus direnofasi kembali. Jika akan memakai besi anti karat sebagai kerangka jaring pada umumnya usia ekonomis/angka waktu pemakaiannya relatif lebih lama, yaitu antara 4–5 tahun. Pada umumnya petani ikan di jaring terapung menggunakan bambu sebagai bahan utama pembuatan kerangka, karena selain harganya relatif murah juga ketersediaannya di lokasi budidaya sangat banyak. Bambu yang digunakan untuk kerangka sebaiknya mempunyai garis tengah 5–7 cm di bagian pangkalnya, dan bagian ujungnya berukuran antara 3–5 cm. Jenis bambu yang digunakan adalah bambu tali. Ada juga jenis bambu gombong yang mempunyai diameter 12 -15 cm tetapi jenis bambu ini kurang baik digunakan untuk kerangka karena cepat lapuk. Ukuran kerangka jaring terapung berkisar antara 5×5 meter sampai 10×10 meter. Petani ikan jaring terapung di perairan cirata pada umumnya menggunakan kerangka dari bambu dengan ukuran 7×7 meter. Kerangka dari jaring apung umumnya dibuat tidak hanya satu petak/kantong tetapi satu unit. Satu unit jaring terapung terdiri dari empat buah petak/kantong. Pelampung Keramba Jaring Apung Pelampung berfungsi untuk mengapungkan kerangka/jaring terapung bahan yang digunakan sebagai pelampung berupa drum besi atau plastik yang berkapasitas 200 liter, busa plastik stryrofoam atau fiberglass. Jenis pelampung yang akan digunakan biasanya dilihat berdasarkan lama pemakaian. Jika akan menggunakan pelampung dari drum maka drum harus terlebih dahulu dicat dengan menggunakan cat yang mengandung bahan anti karat. Jumlah pelampung yang akan digunakan disesuaikan dengan besarnya kerangka jaring apung yang akan dibuat. Jaring terapung berukuran 7×7 meter, dalam satu unit jaring terapung membutuhkan pelampung antara 33–35 buah. Pengikat Keramba Jaring Apung Tali pengikat sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat seperti tambang plastik, kawat ukuran 5 mm, besi beton ukuran 8 mm atau 10 mm. Tali pengikat ini digunakan untuk mengikat kerangka jaring terapung, pelampung atau jaring. Jangkar keramba jaring apung Jangkar berfungsi sebagai penahan jaring terapung agar rakit jaring terapung tidak hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang. Jangkar terbuat dari bahan batu, semen atau besi. Pemberat diberi tali pemberat/tali jangkar yang terbuat dari tambang plastik yang berdiameter sekitar 10 mm–15 mm. Jumlah pemberat untuk satu unit jaring terapung empat petak/kantong adalah sebanyak 4 buah. Pemberat diikatkan pada masing-masing sudut dari kerangka jaring terapung. Berat jangkar berkisar antara 50–75 kg. Jaring Keramba Jaring Apung Jaring yang digunakan untuk budidaya ikan di perairan umum biasanya terbuat dari bahan polyethylene atau disebut jaring trawl. Ukuran mata jaring yang digunakan tergantung dari besarnya ikan yang akan dibudidayakan. Kantong jaring terapung ini mempunyai ukuran bervariasi disesuaikan dengan jenis ikan yang dibudidayakan, untuk ikan air laut ukuran kantong jaring yang biasa digunakan berukuran mulai 2x2x2 m sampai 5x5x5 m. Sedangkan untuk jenis ikan air tawar berkisar antara 3x3x3 m sampai 7x7x2,5 m. Untuk mengurangi resiko kebocoran akibat gigitan binatang lain biasanya kantong jaring terapung dipasang rangkap doubel yaitu kantong jaring luar dan kantong jaring dalam. Ukuran jaring bagian luar biasanya mempunyai mata jaring mesh size yang lebih besar. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut Jaring polyethylene no. 380 D/9 dengan ukuran mata jaring mesh size sebesar 2 inch 5,08 cm yang dipergunakan sebagai kantong jaring luar. Jaring polyethylene no. 280 D/12 dengan ukuran mata jaring 1 inch 2,5 cm atau 1,5 inch 3,81 cm dipergunakan sebagai kantong jaring dalam. Gambar Keramba Jaring Apung KJA Jaring yang mempunyai ukuran mata jaring lebih kecil dari 1 inch biasanya digunakan untuk memelihara ikan yang berukuran lebih kecil. Di perairan umum khususnya dalam budidaya ikan di jaring terapung ukuran jaring yang digunakan adalah ukuran ¾-1 inch. Kantong jaring yang digunakan untuk memelihara ikan dapat diperoleh dengan membeli jaring utuh. Dalam hal ini biasanya jaring trawl dijual dipasaran berupa lembaran atau gulungan. Langkah awal yang harus dilakukan untuk membuat kantong jaring adalah membuat desain/rancangan kantong jaring yang akan dipergunakan. Ukuran kantong jaring yang akan dipergunakan berkisar antara 2×2 m sampai dengan 10×10 m. Setelah ukuran kantong jaring yang akan dipergunakan, misalnya akan dibuat kantong jaring dengan ukuran 7x7x2 m, langkah selanjutnya adalah memotong jaring. Untuk memotong jaring harus dilakukan dengan benar berdasarkan pada ukuran mata jaring dan tingkat perenggangannya saat terpasang di perairan. Menurut hasil penelitian, jaring dalam keadaan terpasang atau sudah berupa kantong jaring akan mengalami perenggangan atau mata jaring dalam keadaan tertarik/terbuka ”Hang In Ratio”. Nilai ”Hang In Ratio” dalam membuat kantong jaring terapung adalah 30%. Adapun perhitungan yang digunakan untuk memotong jaring ada dua cara, yaitu 1 menggunakan rumus tertentu dan 2 melakukan perhitungan cara di lapangan. Rumus berdasarkan ”Hang In Ratio” adalah sebagai berikut Keterangan S Hang In Ratio L Panjang jaring sebelum Hang In atau dalam keadaan tertarik i Panjang tali ris D dalam kantong jaring jumlah mata jaring dikalikan ukuran mata jaring dalam keadaan tertarik d dalam kantong jaring sesudah Hang In Contoh penggunaan rumus dalam menghitung jaring yang akan dipotong dengan ukuran 7x7x2 m adalah sebagai berikut Misalnya, kantong jaring yang akan dibuat 7x7x2 m dengan ukuran mata jaring mesh size 2 inch 5,08 cm. Diketahui Hang In Ratio S adalah 30% = 0,3, Panjang tali ris i = 4×7 m = 28 m. Maka untuk mencari panjang jaring sebelum Hang In adalah Jadi panjang tiap sisi adalah 40 m 4 = 10 m Jumlah mata jaring 10 m = 1000 cm 5,08 cm = 197,04 mata jaring dibulatkan 197 mata jaring. Diketahui dalam jaring sesudah Hang In d adalah 2 m, maka dalam kantong jaring sebelum dipotong D adalah Jadi jumlah mata jaring 2,8 m = 280 cm 5,08 cm = 55,1 mata jaring dibulatkan menjadi 55 mata jaring. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh ukuran lembaran jaring yang akan dipotong untuk kantong jaring berukuran 7x7x2 m adalah 197x197x55 mata jaring. Sedangkan para petani ikan dilapangan biasanya menghitung jaring yang akan digunakan untuk membuat kantong jaring menggunakan perhitungan sebagai berikut Misalnya kantong jaring yang akan dibuat berukuran 7x7x2 m dengan ukuran mata jaring mesh size 2 inch 5,08 cm. Berdasarkan hasil penelitian panjang jaring akan berkurang sebesar 30% dari semula. Maka secara praktis dilapangan diperhitungkan jumlah mata jaring dalam setiap meter adalah Jadi dalam satu meter jaring yang berukuran 1 inch terdapat 56 mata jaring, sehingga jika akan membuat jaring dengan ukuran 7x7x2 m, jumlah mata jaringnya adalah 392x392x112 mata jaring. Sedangkan ukuran mata jaring yang akan digunakan adalah 2 inch maka jumlah mata jaring yang akan dipotong adalah 196x196x56. Angka-angka ini diperoleh dari hasil perkalian antara ukuran kantong jaring dengan jumlah mata jaring. Berdasarkan hasil kedua perhitungan tersebut memperoleh nilai yang tidak jauh berbeda. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memindahkan pola yang telah dibuat langsung kejaring. Pemberat keramba jaring apung Pemberat yang digunakan biasanya terbuat dari batu atau timah yang masing-masing beratnya antara 2–5 kg. Fungsi pemberat ini agar jaring tetap simetris dan pemberat ini diletakkan pada setiap sudut kantong jaring terapung. Tali/tambang keramba jaring apung Tali/tambang yang digunakan biasanya disesuaikan dengan kondisi perairan pada perairan tawar adalah tali plastik yang mempunyai diameter 5–10 mm, sedangkan pada perairan laut tali/tambang yang digunakan terbuat dari nilon atau tambang yang kuat terhadap ini dipergunakan sebagai penahan jaring pada bagian atas dan bawah. Tali tambang ini mempunyai istilah lain yang disebut dengan tali ris. Panjang tali ris adalah sekeliling dari kantong jaring terapung. Misalnya, kantong jaring terapung berukuran 7x7x2m maka tali risnya adalah 7×4 =28 m. Dengan dikalikan empat karena kantong sisi jaring terapung adalah empat sisi. Khusus untuk tali ris pada bagian atas sebaiknya dilebihkan 0,5 m untuk setiap sudut. Jadi tali risnya mempunyai panjang 28 m +4×0,5 m = 30m. Hal ini untuk memudahkan dalam melakukan aktivitas kegiatan operasional pada saat melakukan budidaya ikan. Skip to documentHomeMy LibraryDiscoveryInstitutionsUniversitas Negeri MedanUniversitas BrawijayaUniversitas AirlanggaUniversitas IndonesiaUniversitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TimurPoliteknik Kesehatan Kemenkes SemarangUniversitas DiponegoroUniversitas SurabayaUniversitas TerbukaUniversitas Gadjah MadaPoliteknik Negeri BatamUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif KasimUniversitas SriwijayaUniversitas PadjadjaranUniversitas Mercu Buana JakartaSee all InstitutionsCoursesPopularBiostatistika bio123accounting ACC235Perilaku Organisasi SPA 151703Fisika HTN1211Pendidikan EkonomiBiologia biologiaAuditing Psikologi PsychologyAccounting VA009Keperawatan NURSE 2020Laporan praktikum 12345Akuntansi Biaya untuk Manajemen ACCT 12107sosial MKDU4221Biologi HTN1117Audit AuditTrendingTeori Ekonomi Mikro B301112Pengantar Sosiologi KOM10422Integrasi Nasional INAS20Sosio antropologiAkuntansiLingkungan Tambang TMB108Perkembangan Peserta Didik UMKK602Tugas Tugas 1kewarganegaraan abcdePendidikan Agama IslamPengembangan Perangkat Pembelajaran KPF1683Engineering Physics TFFitokimia MKP 364Teori Akuntansi EKA 441Pengantar Ekonomi Mikro EKU 111NewestManajemen Produksi dan Operasional EA1234Introduction to Accounting AKU1601International Relations 46944Biology science education Psyc211Perpajakan I PJK201Landasan Kependidikan MKDK 53074TAX and Accounting Tax1Manajemen PerpajakanPengantar Ilmu Komunikasi SKOM4101SkripsiAqidah 1000010502Advanced English TMS211052Kewirausahaan I40C202Introduction to Managementart course short art123DocumentsPopularLP Intranatal careMakalah Tentang InternetBrief 2 - Familia - TEST DE EVALUACION DE FUNCIONES EJECUTIVASSolution Manual Advanced Accounting 11E by Beams 03 chapterCatatan Contoh Pelanggaran Kode EtikBab 7 Laba Atas Transaksi Antarperusahaan ObligasiChapter 4 Problem - derivativeLaporan Praktikum Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Garam MohrPertemuan KE- 17 Mengelola Organisasi Pemasaran Holistik Untuk Jangka Panjang -1Kapanngaji SRSPancasila Resume Bab 2Test bank chapter 2 an introduction to cost terms and purposesMakalah Definisi Dasar LogikaCh 6 Audit Responsibilities and ObjectivesTrendingLKPD 2 Bilangan PecahanPendidikan Agama - Makalah Hakikat Manusia-1 terbaruTugas Pengantar akuntansiBAB 2 Berpikir Seperti Seorang EkonomMakalah Hukum IslamMakalah Kel 3 B. IndonesiaA. Konsep dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-NegaraContoh Soal Pengamalan PancasilaTeks eksposisi 'Manfaat Media Sosial'Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggipertanyaan dan jawaban sistem teknologi informasiCBR KEPEMIMPINAN UNIMED MEREVIEW 2 BUKU DAN MEMBANDINGKAN ISI BUKU DENGAN KELEBIHAN DANKerangka Konseptual Akuntansi Sektor PublikLaprak Teknik Laboratorium 1Identitas Nasional NewestKonsep Ketuhanan Dalam carrefour-vs-wal-mart-the-battle-for-global-retail-dominanceP-FRM-K3-001 Identifikasi Bahaya, Pengendalian dan Penilaian Resiko K3Materi-k3 - matakuliah k3Pengertian Hukum Pajak InternasionalLandasan pendidikan dari berbagai perspe5114-Article Text-15057-1-10-20211022Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanRevisi TA GustutNanopdf - nothingBab2 - AhgggdwhjxnjLampiran - SkripsiBAB VI - SkripsiPendahuluan - SkripsiBAB VII - SkripsiBooksKieso Intermediate Accounting Donald E Kieso, CPA; Donald E. Kieso; Jerry J Weygandt, CPA; Jerry J. WeygandtInformation Technology Auditing and Assurance James A. Hall; Tommie W. SingletonIntermediate Accounting Donald E. Kieso; Jerry J. Weygandt; Terry D. WarfieldIlmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya Hidayat, Rahmat and Abdillah, Abdillah 2019Macroeconomics Greg MaynesCost Accounting William K. Carter; Milton F. UsryLa regia teatrale nel secondo Novecento. Utopie, forme e pratiche Giovanna ZanlonghiAuditing and Assurance Services Alvin A. Arens; Randal J. Elder; Mark S. Beasley; Chris E. HoganAccounting Theory Vernon KamOrganizational Behavior Stephen P. Robbins; Tim JudgeAdvanced Accounting Floyd A. Beams; Joseph H. Anthony; Bruce Bettinghaus; Kenneth SmithElementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally John a Van De Walle; Karen S Karp; Jennifer M Bay-williamsAn Introduction to Functional Grammar Michael Halliday; Christian MatthiessenResearch Methods in Linguistics Lia LitosselitiCommunication Mosaics an Introduction to the Field of Communication Julia T. WoodLaporan Praktikum Rekayasa AkuakulturKONSTRUKSI BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRANULE LHEUDI SUSUN OLEHNAMA FURKHAN WAHIDNIM 1811102010109MK REKAYASA AKUAKULTURKELAS 02ASISTEN SERI MAULIDAWATIKELOMPOK 03PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRANFAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS SYIAH KUALABANDA ACEH, APRIL 2021 0% found this document useful 0 votes2K views7 pagesOriginal TitleDesain keramba jaring apungCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views7 pagesDesain Keramba Jaring ApungOriginal TitleDesain keramba jaring apungJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

desain dan konstruksi keramba jaring apung